
Judul : The legend of prince wind
Chapter 2 :
Author : Kakashy Kyuuga
Disclsimer : Naruto punya om Masashi
Rate : T+
Genre : fantasy, adventure, hurt and romance.
Pairing : Naruhina, Sasusaku, Saino, bisa berubah tergantung cuaca hati author!
Hari mulai beranjak malam, matahari kini telah kembali ke peraduannya.
Meski begitu suasana di pusat Konoha city masih terlihat ramai dengan
para pejalan kaki yan baru pulang dari kantor atau tempat kerja mereka
yang lain.
Bulan berteger dengan indahnya di langit malam,
purnama terlihat utuh menghiasi langit malam yang terlihat sepi dari
bintang-bintang. Diantara keramaian Konoha city bisa kita lihat
pemandangan yang mencolok di sana, karena seorang anak dengan penampilan
layaknya bangsawan besar berjalan bersisian dengan seorang anak yang
berpenampilan kumuh dan lusuh.
Jadi, sudah bisa kita simpulkan
mereka adalah sepasang teme dan dobe yang baru saja bertemu dan tanpa
mereka sadari telah tercipta diantara mereka suatu perasaan yang
mengikat mereka.
“Setelah ini, kau mau kemana?” tanya Sasuke pada Naruto yang asyik bersiul riang.
“Aku? Aku tidak tahu. malam ini, mungkin aku akan tidur di jalan sambil
mencari tempat tinggal” balas Naruto dengan riangnya seolah apa yang
dia hadapi bukanlah masalah.
“Baiklah, malam ini untuk
sementara kamu boleh tidur di rumah ku. Tapi besoknya kau harus segera
pergi” meski itu terdengar sangat menyenangkan namun tetap saja
terdengar menyebalkan jika di ucapkan dengan nada yang tak enak.
“Oke, baiklah. Hanya malam ini____”
“Tuan muda!” panggil seorang maid sambil berlarian kecil mendekati Sasuke.
“Sepertinya kakakku mulai cemas mencariku” sahut Sasuke pada Naruto.
“Ayo, malam ini kau adalah tamuku” lanjut sasuke seraya berjalan
menghampiri maid yang memanggilnya.
………………………………………
Malam beranjak makin larut, kini menyisahkan kesunyian di kediaman
bangsawan Uciha. Sinar purnama menyeruak masuk melalui celah-celah
jendela kamar Sasuke yang sengaja terbuka. Di bawah ranjang berukuran
king size Sasuke, berdiri sosok bersurai hitam panjang menatap dingin
pada adiknya yang saat ini terlihat cemas dalam tidurnya.
Sepanjang tidurnya Sasuke meringis kesakitan, tubuhnya menggigil
kedinginan, keringat membasahi seluruh tubuhnya, napasnya
tersengal-sengal. Mungkin saat ini dia tengah mengalami mimpi buruk,
atau dia sedang tak enak badan.
Sementara itu di kamar yang lain.
Iris biru safir naruto menatap cemas langit-langit kamar yang hanya di
terangi cahaya bulan, dia terlihat tenang. Sebentar-sebentar dia
membalikan badannya ke kiri dan kanan. Akhirnya dia memilih untuk tidak
tidur, tiba-tiba udara panas menyeruak memenuhi kamarnya membuat suhu
kamar terasa panas. Padahal semua jendela di kamarnya terbuka lebar,
tapi kenapa terasa panas?
Naruto merangkak turun dari
ranjnagnya hendak membuka pintu dan jendel, namun niatnya sempat
tertahan saat dia mendengar suara bisik-bisik dari balik pintu.
“Sepertinya tuan muda Sasuke sedang sakit, saat ini tuan muda Itachi
tengah menjaganya” samar-samar Naruto mendengar suara bisik-bisik dari
luar kamarnya yang memang berada di kawasan kamar para pelayan.
“Apa? Teme sakit?” Naruto kaget begitu mengetahui Sasuke sakit,
lagi-lagi niatnya untuk membuka pintu tertahan karena lanjutan gossip
para maid.
“Bukannya besok adalah hari yang sangat sacral bagi kota ini?” sahut suara yang lain.
“Selama aku hidup di rumah ini, aku tak pernah melihat tuan muda Sasuke sakit” balas pemilik suara pertama.
“Bukannya tahun ini, tahun kelima kelahiran tuan muda?” kali ini suara yang berbeda dari dua suara sebelumnya.
“Apa yang mereka bicarakan?” batin Naruto tak mengerti maksud pembicaraan para maid.
“Iya, memangnya ada apa?”
“Aku hanya berpikir, setelah aku menganalisa. Aku bisa simpulkan kalau
tuan muda Sasuke lahir tepat saat gerhana matahari lima tahun yang lalu”
“Haaaahhh?! Apa?! itu tidak mungkin!” sahut yang lain terdengar kaget setenga mati.
“Jika. Jika itu benar, berarti tuan muda sasuke adalah anak dalam ramalan itu!”
“Anak yang lahir membawa kutukan kegelapan!”
“Kutukan kegelapan? Apa maksudnya ini?” pikir Naruto tak habis mengerti
dan tak mampu mengolah informasi yang dia dengar. Apa yang dia dengar
belum bisa di olah kapasitas otaknya yang masih standar sperti layaknya
anak berusia 5 tahun lainnya.
Setelah percakapn terakhir tadi,
Naruto tak mendengar percakapan lanjutan. Yang terdengar hanyalah derap
langkah yang makin mengecil dan dan mengilang
Malam ini
sepertinya akan berlalu dengan sejuta perasaan was-was akan hari esok,
hari yang selalu di harapkan oleh seluruh warga Konoha city tidak ada
dalam sejarah hidup mereka. Bagaimana jika apa yang mereka takutkan akan
terjadi? Bagaimana jika mitos itu benar?
Maka mahluk yang dulunya hidup dan menguasai Konoha city ini akan kembali dan menghancurkan hidup mereka.
Cahaya bulan perlahan-lahan menghilang dari dalam kamar Sasuke, kini
tinggal cahaya lilin yang sengaja dinyalakan untuk mengurangi penerangan
di dalam kamar tersebut. Itachi mulai berjalan mendekati ranjang
adiknya seraya menggerakan tangannya membentuk beberapa segel dan
mulutnya mengucapkan sebuah mantra yang kurang jelas.
Di saat
yang bersamaan Sasuke tersentak bangun dengan mata yang merah semerah
darah dengan tiga tanda koma. Iris onyx yang telah berubah warna itu
menatap penuh kebencian pada Itachi, setelah merapalkan mantra dan
selesai membentuk jurus, mata Itachi tiba-tiba berubah seperti milik
sasuke.
Mereka saling beradu tatapan, seolah tengah mengikuti
pertandingan melotot. Tak ingin membuang waktu Itachi mulai mengarahkan
telapak tangannya pada sasuke yang saat ini berada di bawah alam
sadarnya.
“Segel!” tak berapa lama kemudian sebuah phintogram
terbentuk mengurung Sasuke, sementara Itachi masih terus mengarahkan
tangannya pada sasuke yang terlihat mulai kesakitan karena efek dari
phintogram yang di buat Itachi.
Sementara Itachi berusaha tetap focus mengarahkan telapak tangannya dan merapalkan mantra tanpa henti hingga____
Bhuuk!
“TEME!”
Di saat yang bersamaan phintogram yang mengurung sasuke terlepas dan
menyebabkan sasuke jatuh tak sadarkan diri, sementara Itachi menatap
tajam pelaku pendobrakan pintu.
“I-Itachi nii-san” kata naruto dengan tampang bersalah.
“Kau, temannya Sasuke?” tanya Itachi terdengar dingin. Dengan
takut-takut naruto menyahuti pertanyaan Itachi dengan anggukan cepat.
“Aku titip otouto ku ini padamu” lanjut Itachi kembali melihat adiknya yang masih tak sadarkan diri.
“He eh???” balas Naruto melongo lebar. “Aku? Nani?” tanya Naruto yang
memang masih polos dan perkembangan otaknya masih di bawah 10%.
“Yah, apa aku bisa percaya padamu?”
Merasa di tantang, naruto mengiyakan tantangan Itachi. “Kau bisa
percaya padaku!” dengan bangganya si bocah pirang yang asal bicara tanpa
berpikir panjang itu mengiyakan permintaan Itachi.
“Sebaiknya,
kau kembali tidur. Karena besok adalah hari yang panjang” balas Itachi
seraya berjalan keluar dan mendorong tubuh kecil naruto keluar dari
kamar Sasuke.
……………………………
Sunyi, itulah hal pertama
yang ada di benak naruto saat tersadar dari tidurnya lelapnya. Dia
mengucak matanya yang masih ngantuk. Gelap? Masa iyah sih? Iris biru
safir naruto menjelajahi kamar tempat dia tidur untuk mencari jam yang
mungkin bisa dia temukan. Tapi sejauh dia mencari benda yang bernama jam
itu tidak juga dia temukan.
Gelap, sunyi? Apa ini masih malam?
Masa iyah, sih? Tapi kenapa sesunyi ini? meskipun rumah ini begitu
besar paling tidak ada suara apa kek yang bisa menunjukan kalau waktu
sedang berjalan
“Bukannya besok adalah hari yang sangat sacral
bagi kota ini?”Naruto teringat akan percakapan para maid semalam, apa in
ada kaitan dengan hari yang sacral itu?
Hoooaaaarrrr!
Naruto tersentak dari pikirannya begitu dia mendengar suara geraman yang
menyeramkan. Dia segera beranjak bangun dari ranjangnya dan berlari ke
pintu kamarnya, saat dia mencoba membukanya ternyata terkunci.
“Apa yang sedang terjadi!” teriak naruto seraya memukul-mukul pintu dengan kekuatannya yang tak seberapa.
“Kyaaaaa!” dan kini suara teriakan wanita terdengar. “Siapapun yang di
luar, aku mohon bukalah pintu ini!” naruto masih terus berusaha
berteriak mencari perhatian dari siapapun yang berada di luar, namun
sampai suaranya menghilang pun tak ada seorang pun yang membukakannya
pintu.
Dor! Dor! Dor!
Hhoooooaaaarrrr!!
Seketika Naruto meloncat menjauh dari pintu begitu dia mendengar suara
tembakan di susul suara geraman yang sama seperti yang pertama. Sebagai
seorang anak yang normal pada umumnya, rasa takut yang besar tiba-tiba
menyeruak masuk ke dalam dirinya. Rasa takut akan sesuatu yang tak pasti
seperti itu kadang membuat hati kosong dan pikiran mengacau, rasa takut
itu kini perlaha-lahan meraihnya ke dalam alam bawah sadarnya.
Langkah kecilnya melangkah mundur hingga dia menabrak ranjang dan
terduduk di atasnya hingga membuat bajunya sedikit terangkat. Iris biru
safirnya bergetar menampilakan sosok dalam imajinasinya yang mencoba
menerka sosok pemilik suara tadi. Seperti apa dia.
Apa dia
seperti seekor monster bertelinga panjang? Apa dia memiliki ekor yang
banyak? Apa dia memiliki bulu berwarna orange? Apa, apa matanya berwarna
merah menatap tajam?
“NA~~RU~~TO~~~”
Naruto
tersentak kaget saat dia mendengar sebuah suara dari dalam dirinya
memanggil namanya bahkan suaranya terdengar bagai terror, apa dianyata?
“Naruto! Kau di dalam?” naruto kembali tersadar dari dalam bawah sadarnya.
“Sasuke?” tanya Naruto begitu dia mendengar suara Sasuke dari balik
pintu. “Aku terkunci di dalam” lanjut Naruto seraya mencoba mendobrak
pintu dengan kekuatannya yang tak ada apa-apanya itu.
Tak lama
kemudian suara kunci di putar terdengar dan disusul suara pintu di buka
menampilkan sosok Sasuke kecil dengan tampang ketakutan.
“Apa yang terjadi di luar, Sasuke?” tanya Naruto cemas.
“AKu sendiri tidak tahu, tiba-tiba saja beberapa mahluk aneh datang
menyerang rumah kami!” cerita Sasuke diantara deru napasnya yang tak
teratur.
“Ma, mahluk aneh? Apa suara mereka yang aku dengar tadi?” tanya Naruto pada dirinya sendiri. “Apa yang akan kita lakukan?!”
“Sebaiknya kau pergi, selamatkan dirimu!”
“Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu!”
“Jika kau tak mau pergi, kau bisa mati sia-sia, bodoh!”
“Aku tidak perduli, aku telah berjanji pada kakakmu untuk tetap bersamamu!”
“Kau! Kau itu bukan siapa-siapaku, dan aku tidak ingin kau menghambatku!”
“Aku tidak ingin kehilangan temanku, kau adalah teman pertama yang aku punya.
Karena itu aku tak akan membiarkan temanku mati!” kata Naruto tetap tak gentar.
“Kau______” kata-kata Sasuke terhenti saat sebuah cahaya hitam
tiba-tiba menembus pintu membuat mereka berdua terpental hingga menabrak
ranjang.
Sosok bertudung terkoyak melayang masuk menembus
pintu yang masih utuh namun tak berbentuk lagi. Sosok itu terbang
mendekati Sasuke dan naruto yang masih meringis kesakitan di punggung
mereka karena membentur ranjang.
“Sa-Sasuke____”
“Aku
tidak boleh mati disini, aku masih ingin mencari tahu kematian orang
tuaku!” batin sasuke meyakinkan dirinya. “Aku harus bisa mengalahkannya
bagaimana caranya!”
Dengan susah payah, Sasuke mencoba berdiri.
Dia mengambil potongan kaki ranjang yang sudah patah sebagai alat
perlawanannya, dia memasang posisi bak seorang pemain bassball yang
siap memukul bola. Dengan sekali ayun dia berlari, namun saat dia
berlari matanya kembali menjadi merah dan sebuah tanda seperti tiga koma
dalam lingkaran muncul di atas pundak kirinya dan dengan cepat
bergerak memenuhi tubuh bagian kirinya termasuk matanya yang berwarna
merah berubah hitam.
Wush!
Tiba-tiba sosok itu
menghilang saat senjata Sasuke mengenainya, perasaan lega sedikit
memberikan ketenangan dalam diri sasuke membuat tanda tadi
perlahan-lahan menghilang kecuali tanda tiga koma dalam lingkaran di
pundak sasuke.
Bruk!Sasuke jatuh dengan lemasnya.
“Sasuke!” dengan susah payah Naruto merangkak mendenkati Sasuke, namun
pergerakannya tertahan saat dia mendengar suara sesuatu diseret. Suara
itu semakin mendekat dan kini berhenti tepat didepan mereka.
“Sasuke~~~~” Sasuke terbelak saat dia menemukan anikinya dalam keadaan terluka parah.
“Onii-chan!”
“Pergilah, kau harus tetap hidup! Kau harus bisa menjadi seseorang yang
bisa melampui kemampuanku” kata Itachi seraya terduduk lemas di depan
adik tersayangnya.
“Maafkan aku karena aku tak bisa menjaga dan melatihmu lagi, mulai sekarang kau harus bisa mandiri dan jadilah yang terkuat”
“Ap, apa maksud mu nii-chan?”
“Di sini sudah tidak aman, kalian pergilah sebelum mereka semakin banyak!”
“Mereka? Mereka itu siapa? Dan apa yang mereka inginkan dari keluarga kita?!”
“Karena itu kau harus mencari tahunya,____”
“Onii-chan!”
“Naruto, pergilah, bawa Sasuke bersamamu!”
“Ta, tapi____”
“Aku tak punya banyak waktu lagi, cepatlah. Aku akan menahan mereka disini sementara kalian pergi!”
“Onii-chan!”
“Jangan keras kepala sasuke!”
Itachi mulai membentuk segel dan merapalkan beberapa mantra dan
tiba-tiba sebuah portal terbuka di belakang Sasuke dan Naruto yang
langsung menyedot mereka. Hal terakhir yang di lihat sasuke adalah
sekumpulan sosok bertudung mengerubuni kakaknya dan kemudian menghilang
dalam kebut hitam tebal.
…………………………………………………….
Perlahan-lahan sinar matahari menyeruak masuk melalui celah jendela yang
terbuka menerpa wajah kedua bocah yang saat ini tengah tak sadarkan
diri dengan keadaan yang payah. Silau matahari kini mulai menerpa mata
kedua bocah itu, membuat mereka terbelak kaget bersamaan.
“Onii-chan!”
“Kaa-chan!”
Mereka tersentak bangun dan terduduk, napas mereka tersengal-sengal.
Mata mereka nanar melihat kesekeliling mereka yang di selimuti cahaya
matahari. Tampak kamar yang di tempati naruto terlihat seperti bekas
kebakaran, ranjang yang mereka tabrak pun rusak berantakan. Tapi kenapa
hanya pintu yang seharusnya tak berbentuk itu lagi kini terlihat utuh
tanpa tergores sedikit pun.
“Apa yang sedang terjadi, Sasuke?”
Sasuke terdiam, dia seperti tengah mengolah infformasi yang dia terima.
Tanpa menjawab pertanyaan Naruto dia bergegas berdiri dan membuka pintu,
namun langkahnya tertahan saat dia melihat suasana di luar pintu
terlihat normal seperti biasanya.
“Apa yang sebenarnya terjadi?
Bukannya mereka semua sudah mati?” tanya sasuke pada dirinya sendiri
begitu dia melihat para maid berkeliaran mengerjakan tugas mereka.
“Ada apa sasuke?” tanya Naruto penasaran seraya mendekati Sasuke.
“Hari yang indah tuan muda, gerhana matahari baru saja terlewatkan, dan
semuanya baik-baik saja” kata seorang maid saat melewati Sasuke.
“Gerhana?” tanya Sasuke pada dirinya sendiri. “Dimana kakak ku?!” tanya sasuke pada maid itu sebelum dia menjauh.
“Tuan muda sejak pagi tadi tak terlihat, mungkin dia sedang berjalan-jalan” jelas maid itu.
“Naruto, sekarang kau sudah bisa pergi!” kara Sasuke kemudian pada
Naruto yang masih melongo tak mengerti dengan apa yang terjadi.
“Tapi sebelumnya beri aku makan dulu!” balas Naruto agak tidak terima.
………………………………………
Setelah meninggalkan Naruto bersama maidnya di ruang makan Sasuke
berjalan menuju kamar kakaknya. Dia ingin memastikan apa yang dia
pikirkan adalah salah, apa yang dia alami itu hanyalah mimpi.
Saat pintu di buka hal pertama yang dia lihat adalah gelap, saat lampu
dinyalakan dia tak menemukan kakaknya berada di dalam. Dia berjalan
mendekati ranjang kakaknya dan memenukan sebuah buku kumal dan berlumut.
Dia segera meraihnya dan membacanya.
Legenda Konoha, 2500 tahun yang lalu.
Sasuke mulai membacanya, meski otaknya termasuk jenius. Dia tak mampu
menerjemahkan maksud dari cerita itu, akhirnya dia memilih untuk
mengakhiri membacanya. Saat dia akan menutup buku itu, sehelai kertas
kusut dari buku itu terlepas.
“Mangekyu eternal saringan,
kekuatan itu di segel bersama cahaya bulan. Kekuatan itu akan terlepas
setiap kali gerhana matahari dimana bulan menutupi matahari, karena itu
banyak yang mengincar kekuatan itu. Anak yang diramalkan membawa
kekuatan itu a______” Sasuke tak percaya saat dia tak menemukan kalimat
lanjutan dari paragraph itu, dia kembali membuka-buka buku kumal itu,
hingga dia berhenti pada sebuah gambar yang tak jelas.
“Prince
Wind?” gumam Sasuke saat membaca keterangan gambar itu. Di bawah gambar
itu terdapat beberapa gambar lainnya yang lumayan rumit untuk di terka
apa itu.
………………………………………….
TBC
Bersambung ...~
~~~~ SEBELUM / SESUDAH MENDOWNLOAD dan Mengunjungi , JANGAN LUPA SELALU MENINGGALKAN JEJAK KOMENTAR DI BLOG INI. TERIMA KASIH ~~~~
0 komentar:
Post a Comment
Pemberitahuan :
~ Tidak Ada Verifikasi Kata
~ Komentar anda Sangat Berharga untuk Kami
~ Jika Link Rusak Harap Memberi Tau agar kami segera Memperbaikinya
Peraturan :
~ Gunakanlah Kata Yang Efektif !
~ Anda Sopan, Kami Segan !
~ Dilarang Spam, Flood, DLL !
~ Dilarang Membuat Rusuh Dikomentar !
~ Mohon Maaf Jika Komentar Anda Tidak Dibalas Oleh Admin