udul : The legend of prince wind Chapter 4 : Author : Kakashy Kyuuga Disclsimer : Naruto punya om Masashi Rate : T+ Genre : fantasy, adventure, hurt and romance. Pairing : Naruhina,Sasusaku, Saino, bisa berubah tergantung cuaca hati author!
Srek, srek, srek!
Suara itu kembali terdengar dan tak lama kemudian sosok bertudung
terkoyak melayang keluar dari balik pintu dengan panah yang terarah ke
dada Sasuke. Aura gelap yang di keluarkan sosok itu seolah akan menelan
sasuke didalam jurang gegelapan.
“Siapa kau? Apa yang kau
inginkan dari aku?” tanya Sasuke tanpa merasa takut sedikit pun, dia
malah balik menatap menantang sosok itu.
Namun keberanian itu
tiba-tiba hilang saat dia merasakan tekanan besar dari sosok itu hingga
membuat tubuhnyaambruk, dia terduduk lemas. Tubuhnya bergetar, punggung
kirinya terasa nyeri,tangan kanannya menekan tiga tanda koma di
punggungnya mencoba mengurangi rasa nyerinya.Iris onyxnya menatap murka
pada sosok, meski sosok itu membuat dia sedikit menciut, Sasuke tetap
berusaha kuat, dia berusaha bersikap jika dia baik-baik saja.
“Hei, kau!Apa yang kau lakukan, kami tak menganggumu. Kenapa kau ingin
mencelakai kami?!” tanya Naruto begitu dia berhasil melepaskan dirinya
dari panah tadi. Dengan berdiri di depan sasuke, Naruto berlagak dialah
yang paling kuat dinatara mereka.
“Aku tidak akan lukai kalian,
jika kau mau ikut bersamaku, Sasuke”suara sosok itu terdengar mendesis
hampir tak terdengar.Sasuke dan Naruto terperanjat mendengar pernyataan
yang di lontarkan sosok itu.
“Kau tahu namaku?”Sasuke kaget saat sosok itu menyebutkan namanya.
“Aku tidak akan membiarkan mahluk menjijikan sepertimu membawa
Sasauke!” kata Naruto tanpa merasa takut sama sekali pada sosok itu
seraya menunjuknya.
“Naruto___”
“Aku tak ada urusan dengan____”
Bhuuaakk!
Sasuke terperanjat keget karena tiba-tiba saja sosok ituterpental
karenapukulan Naruto, sepertinya pukulan itu tak berdampak apa-apa
baginya. Tangannya yang terbungkus sarung tangan hitammilik sosok itu
mengarah ke Naruto, dan dalam sekejap saja Naruto terhempas dengan darah
segar bermuncratan dari mulutnya.
“Ukh!”
“Orang ini, dia bisa menghempaskan naruto hanya dengan jarak sejauh itu?” batin Sasuke ketakutan.
“Bagaimana, Sasuke? Apa kau mau ikut denganku secara suka rela?” tanya sosok itu lagi dengan bangganya seolah dia telah menang.
“Kenapa kau ingin membawaku?” tanya Sasuke yang masih merasakan nyeri di punggungnya.
“Ini adalah perintah tuanku, aku hanya di perintahkan untuk membawamu” jawab sosok itu.
“Aku tidak akan pernah mau ikut denganmu!” balas Sasuke mendengus kesal.
“Jika itu maumu, aku akan melakukannya dengan paksa” lanjut sosok itu.
“Apa lagi yang akan di lakukannya?!” runtuk Sasuke saat melihat sosok
itu mengarahkan tangannya yang terbungkus sarung tangan hitam itu
mengarah padanya.
Seketika kabut hitam pekat menyeruak keluar
dari tangannya, dan dalam sekejap kabut itu sudah mengepungnya. Rasa
nyeri di punggungnya makin menjadi, tubuhnya terasa akan terbakar. Tubuh
Sasuke perlahan-lahan melayang di udara, tangannya yang masih meremas
punggungnya terlepas.Iris onyxnya melotot kesakitan seakan ingin
melompat dari rongganya.Iris onyx Sasuke berubah merah dengan tiga tanda
koma didalamnya, seiring dengan itu tanda di punggungnya berputar
dengan cepat membuat rasa sakit yang sangat menyiksa.
“Sebentar lagi, kekuatan itu akan ku dapatkan” gumam sosok itu senang.
Tiga tanda koma yang berputar di punggungnya tiba-tiba berhenti dan
kemudian sandi yang mengelilingi tanda itu menyala dan memunculkan
pintogram yang bergerak mengelilingi Sasuke.
“Apa?kekuatan itu
sudah di segel?” sosok itu kaget saat melihat pinthogram mengelilingi
Sasuke. Sosok itu kemudian memperbanyak kabutnya mencoba menghentikan
phitogram yang mengelilingi Sasuke.
“Cih, ada yang mengunci
kekuatan itu rupanya!” desis sosok itu tak menyangka dia akan kewalahan
menangani Sasuke.“Jika seperti ini, aku akan membawanya” lanjut sosok
itu mulai kewalahan.
Wuissshhh!
Angin berhembus pelan bertiup menerpa sosok itu membuat jubahnya mengayun pelan mengikuti irama angin.
Bruuuaaakkkhhh!Suara dinding roboh mengalihkan perhatian sosok itu dari
Sasuke ke arah asal suara.Sosok itu menatap tak percaya melihat Naruto
yang meruntuhkan dinding.
“AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MU MEMBAWA SASUKE!”
Syut! Naruto menghilang, dan
Bhuuaak!
Sosok itu terhempas menabrak dinding kamar Sasuke hingga runtuh.Kepulan
debu yang beterbangan perlahan-lahan menipis memperlihatkan sosok
Naruto dengan mata kucing yang merah, semerah darah. Tiga goresan di
kedua pipinya terlihat makin jelas, gigi taringnya mencuat seperti
seekor kucing membuat sosok itu kaget tak percaya melihat sosok naruto
yang telah berubah.
Shyuuutt!Naruto kembali menghilang dan____.
Bhuuak!
Sosok itu kembali terhempas karena pukulan Naruto, akibatnya dia
kehilangan kendali atas kabut yang membungkus Sasuke.Otomatis kabut itu
menghilangdi ikuti phintogram yang mengelilingi Sasuke.
“SASUKE!!” teriak Naruto saat dia melihat Sasuke tumbang dengan cepat dia menagkap tubuh Sasuke sebelum jatuh menimpa lantai.
“Siapa anak ini? Kekuatan apa yang dia miliki?” tanya sosok itutak percaya dirinya berhasil di buat terluka seperti ini.
“AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN YANG BERANI MENYAKITI TEMANKU!” suara naruto
menggelegar hingga kabut hitam yang berterbangan di sekitar mereka
lenyap.
Setelah meletakan Sasuke di ranjang, Naruto berdiri menantang sosok itu.
“Aku akan membubuh mu!” geram Naruto dengan mata yang masih merah, tiga
goresan kembar di kedua pipinya membuatnya terlihat seperti seekor
rubah, cakra merah tiba-tiba keluar dari tubuhnya menyelubungi Naruto.
“Kau! Kekuatan apa yang kau miliki?” tanya sosok itu merasakan sesuatu
yang jahat dari diri Naruto. “Anak ini, auranya lebih gelap dari milik
Sasuke.Siapa dia sebenarnya?” lagi-lagi sosok itu tak bisa menemukan
jawabannya.
“Heh, apa kau takut pada anak kecil sepertiku?” tanya Naruto dengan nada mengejek.
“Kau hanyalah anak kecil, untuk apa akau takut padamu” sahut sosok itu
seraya melayang mendekati Naruto, tangannya yang bersarung hitam itu di
arahkan pada Naruto.
Kepulan kabut hitam pekat menyeruak keluar
lebih banyak lagi dari sebelumnya, kabut itu menyelubungi tubuh Naruto
hingga tidak terlihat.Perlahan-lahan kabut itu mengecil, sebagai tanda
musuhnya terjebak dalam kabut kematian miliknya.
“Aaaaarrrrggghhhh!” geram Naruto, sosok itu terperanjat kaget sampai dia
melayang mundur saking tidak percayanya melihat Naruto melepaskan kabut
kematiannya.
“Apa kau sedang bercanda denganku!” teriak Naruto seraya melompat ke arah sosok itu dan____
Bhuuak! Kembali sosok itu terhempas menabrak dinding lain dan jatuh tak
berdaya, tak puas hanya melihat sosok itu terhempas, Naruto mendekati
sosok itu dengan aura membunuh yang berkoar-koar dari dalam dirinya.
“Akan kubunuh kau!” teriak Naruto yang masih tak puas melihat sosok itu
masih bernapas, seolah helaan napas sosok itu adalah sebuah ejekan
untuknya.
Bhuuk! Bhuuk! Bhuuk!
Seperti menemukan
mainannya yang hilang, Naruto tak ingin melepaskan ataupun berhenti
memukul wajah sosok itu.meski wajah sosok itu sudah tak berbentuk dan
deru napasnya tak terdengar lagi, Naruto tak kunjung menghentikan
pukulannya dari wajah sosok itu.
“Aaakkkhhh!!!” pekik Naruto melampiaskan amarahnya.
Angin bertiuip pelan, seiring dengan Sinar matahari perlahan menyeruak
masuk menyinari kamar Sasuke, dan menimpa tubuh naruto kemudian mengenai
sosok itu yang kemudian menghilang menjadi kepulan kabut hitam.Naruto
kaget saat dia melihat sosok itu menghilang, bersamaan dengan itu cakra
merah yang mengelilingi tubuh Naruto perlahan menghilang.Iris kucingnya
perlahan membulat memperlihatkan iris biru safir yang tenang.
Naruto yang sudah sadar kembali merasakan tubuhnya terasa sakit dan
letih, dia terkejut dan ketakutan saat melihat tangannya di penuhi
darah.
“Ap, apa yang terjadi? Kenapa tanganku berdarah?” tanya
Naruto ketakutan melihat tangannya yang di penuhi darah. “Apa aku telah
membunuh seseorang tanpa aku sadari?” tanyanya lagi seraya melihat
kesekelilingnya.Dia bernapas lega saat dia melihat Sasuke masih bernapas
dan utuh tak terluka sedikitpun.
“Syukurlah, bukan kau
yang____”Naruto merasakan kepalanya tiba-tiba terasa berat dan tubuhnya
mulai goyah dan akhirnya dia ambruk.
………………………………………………..
Sinar matahari menyeruak masuk menerpa wajah putih Sasuke, teriknya
sinar matahari menghangatkan wajahnya yang dingin hingga membuat dia
tersadar dari pingsannya.Seluruh tubuhnya terasa sakit, kepalanya terasa
berat, apalagi di kepalanya kini ada handuk basah.
“Anda sudah sadar tuan muda?” tanya maid yang paling senior di keluarganya. “Apa yang terjadi padaku?” tanya Sasuke yang masih belum bisa membuka matanya yang terasa berat.
“Setelah kejadian dua hari di kamar anda, tuan muda deman dan tak sadar diri hingga sekarang” jawab maid senior itu.
“Jadi itu bukan mimpi, itu nyata” batin Sasuke. “Lalu apa yang terjadi?” tanya Sasuke masih dalam keadaan mata tertutup.
“Pencuri itu berhasil melarikan diri, sekarang kamar anda sedang di renovasi”
“Pencuri, yah?” tanya Sasuke diiringi tawa pelan.“Bagaimana dengan Naruto?”
“Naruto?Dia sudah kembali ke rumahnya” jawab si maid.
“Apa dia baik-baik saja?” tanya Sasuke lagi.
“Iya, dia baik-baik saja”
“Apa yang sebenarnya terjadi?Apa Naruto yang mengalahkan sosok
itu?tapi, saat itu Naruto juga terluka, bagaimana bisa dia mengalahkan
sosok itu. pasti sesuatu terjadi saat kami tak sadar” batin Sasuke
berspekulasi mengenai kejadian saat gerhana.
………………………………………..
Waktu terus berjalan, menyisahkan sejuta misteri di benak Sasuke yang
terus mencari penyebab dia di serang.Sejak sembuh dari sakitnya, Sasuke
mengurung diri di perpustakaan keluarganya demi mencari informasi
mengenai sosok yang menyerangnya dua kali berturut-turut dan kaitannya
dengan gerhana matahari.
Sedangkan Naruto setelah sadar dari
pingsannya dia tak mengingat sama sekali jika dia yang telah
menghancurkan kamar Sasuke dan dia tidak ingat apa yang terjadi saat
itu. dia lalui hari-harinya seolah sesuatu yang besar tidak pernah
terjadi pada dirinya.
Sementara itu Naruto yang tak ingin di
temui Sasuke menghabiskan harinya di kedai dan mencari sayur bamboo di
tepian hutan terlarang.Seperti saat ini dia tengah bermuram durja di
tepian hutan terlarang.
“Ini sudah sebulan minggu Sasuke tak
ingin menemui ku, apa dia sedang marah padaku?” tanya Naruto pada rumpun
bamboo di depannya yang bergoyang di tiup angin.
“Aku tidak
tahu apa yang terjadi pagi itu, saat ku bangun ada darah tanganku dan
semua sudah hancur.Apa dia marah karena menyangka aku yang menghancurkan
kamarnya?” lagi wajah Naruto makin mengerut.
Angin bertiup
pelan menyanyikan irama sepi membuat hati Naruto yang tengah sedih
semakin suram.Sentuhan lembut angin yang mengelilinginya menyapu
wajahnya terasa seperti sebuah pelukan lembut dan hangat, seolah ingin
mengatakan pada Naruto ‘jangan bersedih, anakku’.
“Angin, kau
seperti tahu saja apa yang aku rasakan.Aku sedih karena teman ku
sepertinya sedang marah padaku” lagi curhatnya pada angin yang bertiup
di sekitarnya.
Suasana yang sunyi dan sepi berteman nyanyian
bamboo dan belaian angin membuat Naruto merasa nyaman dan tenang, rasa
kantuk perlahan-lahan mulai menyeranganya dan akhirnya Naruto mengambil
pose untuk tidur namun pergerakannya sedikit tertahan saat dia mendengar
suara teriakan dari dalam hutan, akibatnya rasa kantuk yang dia rasakan
lenyap seketika.
“Suara seorang perempuan berteriak ketakutan dari dalam hutan!” kata Naruto dengan gaya kesinetronan banget!
Kyaaaaaaa!
Lagi suara itu terdengar sangat ketakutan, entah apa yang ada dalam
pikiran Naruto sampai dia berlari tanpa berpikir panjang. Misalnya,
siapa pemilik suara itu?hantu atau siluman? Kekuatan apa yang dia punya
jika dia ingin meolong perempuan itu? Yah, namanya juga Naruto. Jika dia berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu yang ada itu cewek keburu mati!
Naruto berlari melewati semak-semak dan pohon-pohon raksasa dengan
sengitnya bak seorang ninja dalam dunia imajinasinya.Lari Naruto makin
cepat saat dia melihat seekor hiu di daratan?berdiri di depan seorang
gadis yang terduduk ketakutan menatap seekor hiu? itu yang mengarahkan
entah itu pedang atau durian ke arah gadis itu.
Hap! Whuuuiiissshhh!
Angin menyebar menerpa gadis kecil itu dan pria bertampang hiu itu saat Naruto melompat tepat diantara sang gadis dan pria itu.
“Anak ini?” batin pria itu kaget+heran saat melihat Naruto tiba-tiba menerobos masuk ketengah-tengah mereka.
“Apa yang anak ini lakukan?Apa dia mau bunuh diri?”Batin gadis kecil yang saat ini menatap punggung Naruto.
“Apa yang aku lakukan?Aduh, kenapa aku berdiri di tengah-tengah
mereka?” batin Naruto menyadari kecerobohannya. “Kaa-chan, maafkan aku
jika aku mati sebelum menemukanmu” ratap Naruto dalam hati.
“Hei, bocah manusia. Berani sekali kau masuk kedalam hutan terlarang,
apa kau sadar saat ini kau berhadapan dengan siapa?” aish! Selain
mukanya aneh, suaranya juga jelek!
Takut? Tentulah, siapa yang
tidak takut jika kini berhadapan dengan orang yang bertampang aneh kaya
dia! Perasaan itu tidak luput dari hati dan pikiran Naruto, namun
kembali angin bertiup pelan menyapu wajah Naruto menghangatkan wajahnya
yang mulai dinngin karena ketakutan, angin bertiup pelan seolah
memberikannya keyakinan jika dia bisa mengalahkan pria hiu itu.
“Aku tidak tahu siapa kamu dan aku tidak ingin tahu siapa kamu!Yang aku
tahu, aku tidak akan membiarkan kau menyakitinya” tantang naruto dengan
beraninya seraya menunjuk tepat kewajah pria hiu itu.
“KAU!”
geram pria itu merasa terpancing dengan gertakan Naruto yang jelas-jelas
terlihat hanya sbagai pelarian rasa takutnya saja.“Akan ku cincang
KAU!!” pria hiu itu mengayunkan pedang yang kalau di perhatikan dengan
seksama lebih mirip buah nangka itu ke arah Naruto.
“Mati
aku!Bagaimana ini?!kaki-kaki ku lemas dan aku tak bisa bergerakannya”
batin Naruto mulai panic saat dia melihat pedang samehada mengarah
padanya. “Lari!” teriak gadis itu memperingatkan Naruto.
Naruto kaget dengan cepat berpaling pada gadis itu, iris biru safirnya
tertahan pada iris pucat gadis itu.sontak Naruto kaget dan melompat
mundur dengan cepat, akibatnya dia jatuh terduduk.
“basah? Air?” batin Naruto saat dia menyentuh air.
“Mati kau!” pria hiu tak menghentikan laju pedangnya.
“Ma, mati a-aku” Naruto terlihat ketakutan dan pasrah melihat pedang samehada mengarah dengan cepat ke arahnya.
“Baka!” teriak gadis itu melihat kepasrahan Naruto dia memejamkan matanya tak tega melihat hidup Naruto berakhir secepat ini.
Whuiiisshhh!
Laju pedang pria hiu terhenti, angin kembali berhembus dengan cepat
menciptakan tekanan besar di sekitarnya.Bingung?Si pria hiu heran
melihat pedangnya tiba-tiba berhenti tepat diatas kepala Naruto.
“Apa yang terjadi?” tanya pria hiu itu tak mengerti.
“Apa yang terjadi?” tanya gadis itu tak mengerti saat dia melihat samehada brhenti tepat diatas kepala Naruto.
“Apa yang terjadi?”tanya Naruto ikutan bingung saat dia melihat pedng itu berhenti tepat diatas kepalanya.
Bingung?Semua bingung.Apa yang terjadi?
“Pergilah, ini bukan urusanmu” Naruto kembali menatap iris pucat gadis
itu, surai indigo pendek gadis itu bergoyang tertiup angin.Naruto
merasakan dirinya tak berguna saat gadis itu menyuruhnya pergi.
“Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri.Aku akan melindungimu apapun yang terjadi!”
Whhuuiisss! Angin kembali bertiup menerpa wajah gadis itu saat dia
melihat naruto berdiri tanpa merasa takut sperti sebelumnya, ada
seberkas cahaya yang keluar dari dalam diri Naruto membuat dia terlihat
berbeda.
Krak! Samehada berhasil di lepaskan, pria hiu itu
melompat mundur menjauh dari Naruto dan gadis itu.dia mempersiapkan
kuda-kudanya untuk kembali menyerang. “Kau memaksaku untuk membunuhmu, anak kecil”
“Aku tidak takut padamu, monster hiu!” balas Naruto memasang kuda-kuda.
Gadis indigo itu terpaku melihat keberanian Naruto.“Kenapa? Kenapa dia
sampai seperti itu, apa dia tidak tahu jika dia berhadapan dengan
siluman? Apa dia tidak sadar posisinya sebagai manusia? Kenapa dia
memilih mati?” batin gadis itu melihat Naruto yang telah berbeda.
“Berjanjilah, kau tak boleh mati” ucap gadis itu penuh harap.
“Pasti” balas Naruto seraya tersenyum pada gadis itu.
Degh! Jantung gadis itu berdetak melihat senyum naruto.
Whuish! Angin kembali bertiup menerpa surai pirang Naruto membuat dia
terlihat makin gagah! Naruto melangkah pelan, dia bergerak hanya
mengikuti kata hatinya.Mereka saling diam sejenak dan memberi jeda
sebelum serangan selanjutnya.
Pria hiu mengangkat samehadanya
dan menyerang Naruto, angin kembali menerpa wajah Naruto membuat
penglihatan Naruto bergerak pelan. Naruto melihat pria itu berlari pelan
ke arahnya, bingung sih melihat keanehan ini.tapi dia harus tetap focus
pada si hiu itu.
Set! Dengan mudah Naruto menghindar. “Kenapa
semua bergerak pelan?” tanya Naruto tak habis pikir, karena tak juga
menemukan jawabannya Naruto lupa pada serangan si pria hiu.
Bruuaakkkhh!
Naruto terhempas di tanah akibat pukulan pria hiu itu.penglihatan Naruto kembali normal, samehada tercekik kegirangan.
“Hm, sepertinya kau punya cakra yang enak sampai samehada kegirangan
seperti ini” kata pria hiu tersenyum senang.Naruto kembali bangkit, iris
biru safirnya menatap marah pada pria hiu itu.
Set! Bhuak! Kembali Naruto kalah cepat, dia terpelanting menabrak beberapa pohon hingga tumbang.
Set! Pria hiu itu berhentidi depan Naruto yang kewalahan.
“Samehada sudah tidak sabar untuk memakan cakramu” kata pria itu kemudian mengangkat samehadanya dan diayunkan kearah Naruto.
Trang! Sebuah Kristal es menangkis pedang samehada, pria hiu menoreh ke asal datangnya Kristal es.
“Dia bukan lawanmu, akulah yang kau incar” gadis indigo itu memasang kuda-kuda, setelah menantang si hiu.
“Kau!” si pria Hiu menahan pergerakannya.
“Akulah lawanmu” kata Naruto dengan susah payah menahan kaki si pria hiu. “Lepaskan dia!” kata gadis indigo itu.
“Tidak, laki-laki macam apa kau yang teganya menyakiti perempuan!” kata Naruto tak melepaskan kaki si pria hiu.
Si pria hiu mulai geram dengan perdebatan mereka berdua.
“Jangan bodoh, kau tak akan bisa melawannya!"
“Aku yakin, aku bisa!”
“Haaahhh!Diam kau, bocah tengik!”
Bhuuak! Pria hiu itu menendang perut Naruto hingga kembali terpental.Si
gadis indigo terkejut saat dia melihat tubuh Naruto melayang akibat
tendangannya.
“Sekarang giliran mu!” teriak si pria hiu kemudian berlari ke arah si gadis indigo.
“Kuso, aku kehabisan cakra!” batin gadis itu. sementara si pria hiu
makin mendekat pedang samehadanya bergerak cepat ke arah gadis indigo
itu dan___
Hap!
Kibasan angin keras menerpa wajah
gadis indigo itu membuat dia bergerak mundur secara spontan membuat si
pria kaget akan kehadiran Naruto yang tiba-tiba berdiri diantara gadis
indigo itu dan si pria hiu dan menghadangnya.
Hyaaaattt! Samehada melayang kearah Naruto dan___
Bhuuak! Si pria hiu terpelanting cukup jauh dan menabrak beberapa pohon akibat pukulan telak dari Naruto tepat di perutnya.
“Sudah ku bilang, lawanmu adalah aku!” kata Naruto dengan seringai
jahatnya seraya menatap pria hiu itu yang melayang menabrak beberapa
pohon hingga tumbang dengan tatapan iris merah kucingnya.
Sementara itu di tempat si pria hiu jatuh, seorang pria lainnya yang berjubah sama dengan miliknya datang menghampiri pria itu.
“Kita mundur dulu” kata pria yang baru datang terdengar dingin.
“Huh, anak itu. Bukankah dia______” kata pria hiu seolah teringat akan sesuatu yang tak asing baginya.
“Kau terluka hanya karena seorang anak kecil? Memalukan” Potong pria
itu seolah tak ingin mendengar lanjutan kata-kata si pria hiu seraya
melompat menghilang di dalam lebatnya pepohonan.
………………………………………….
Angin kembali bertiup menyapau wajah Naruto yang letih, iris merahnya
perlahan berubah ke biru safir.Gadis indigo itu masih terlihat syok
dengan kehadiran Naruto yang tiba-tiba.
“A, apa kau baik-baik
saja?” tanya Naruto sesaat sebelum dia membuang tubuhnya di tanah,
seulas senyum dia tampilkan saat melihat wajah kaget gadis indigo itu.
“Ka-kau, siapa kau? Kenapa kau melakukan ini?!” tanya gadis itu masih dalam keadaan syok saat Naruto duduk di depannya.
“Aku, namaku Naruto, Uzumaki Naruto.Aku sudah bilang, aku tidak akan
membiarkan dia menyakitimu” kata Naruto sambil tertawa senang, entah
mengapa dia bisa tertawa senang dalam situasi seperti ini.
“Ka-kau___” suara gadis itu terdengar serak.“Kau seharusnya tak melukai
dirimu karena aku. Lihatlah dirimu, kau terluka, padahal kita tak saling
kenal”
“Aku tidak apa-apa, aku baik-baik saja. Dan aku tidak perlu tahu siapa dirimu atau mengenalmu hanya untuk menolongmu”
“Biarkan aku mengobatimu” kata gadis itu seraya mendekati Naruto, saat
akan mengobati luka-luka Naruto, gadis itu terkejut saat dia tidak
menemukan bekas luka sedikit pun di tubuh Naruto.
“Ehehehe___!Maaf, yah karena matamu tadi aku pikir kau adalah hantu”
gadis itu membuang wajahnya dari Naruto, entah mengapa dia tidak suka
melihat senyum Naruto.
“Etto, mengapa kau bisa ada di hutan terlarang ini?” tanya gadis itu mencoba mengalihkan perasaannya yang aneh.
“Aku sedang mencari sayur bamboo” jawab Naruto.“Lalu kamu apa yang kamu
lakukan di tengah hutan ini?dan kenapa si hiu itu mengejarmu?” tanya
Naruto balik mengingat ada seorang gadis yang sendirian di tengah hutan
seperti ini.
“Aku,_____ aku sedang mencari obat-obatan. Dia adalah penyamun di hutan ini” jawab gadis itu asal-asalan dan terdengar gugup.
Suara angin bertiup pelan menerpa keduanya membuat suasana kembali
hening, cahaya matahari yang mulai bergerak condong ke barat memberikan
intruksi jika hari akan berganti. Samar-samar dari jauh terdengar suara
orang memanggil.Gadis itu masih merasa canggung tersentak saat dia
mendengar suara panggilan itu.
“Na, Naruto, sebaiknya kau
segera kembali. Disini, bukan tempat mu” kata gadis itu dengan suara
yang dipelankan namun penuh tekanan.
“Biar ku antar kau ke rumah mu” tawar Naruto.
“Ti-tidak usah, aku bisa pulang sendiri.Terima kasih telah menolongku”
kata gadis itu kalang kabut seperti ada yang dia sembunyikan seraya
berdiri di ikuti Naruto.
“Apa kita akan bertemu lagi?” tanya Naruto yang entah mengapa dia terdengar sedih.
“Entahlah, jika aku punya kesempatan aku akan menjenguk mu”
“Baiklah, akan ku tunggu kunjunganmu” balas Naruto dengan senyum yang di buat-buat.
“Sampai ketemu Naruto” kata HInata seraya berbalik.
“Etto, siapa namamu?” tanya Naruto menahan langkah gadis itu.
Gadi itu menoreh pada Naruto, tidak jelas terlihat di wajahnya, tapi
bisa di pastikan di mata gadis itu dia terlihat sedih.“Hinata, Hyuuga
HInata” jawab gadis itu kembali melanjutkan jalannya memasuki hutan
terlarang.
“Hm, HInata. Nama yang bagus, jaa ne Hinata-chan” teriak Naruto saat dia melihat Hinata makin menjauh.
……………………………………………….
Hinata melangkah dengan cepat menyebrangi semak belukar yang
menghadanganya, gaunnya yang terkoyak sudah tidak dia pedulikan lagi,
sementara suara-suara yang memanggilnya makin dekat dengannya. Namun
pikirannya saat ini masih teringat akan Naruto, sosok anak kecil yang
barusan dia temui.
Hinata mengingat kembali kenapa sampai dia
bisa di kejar oleh pria hiu itu.semua berawal dari permainan yang di
buat adiknya hingga dia tersesat di hutan ini, dan kenapa pria itu
mengejarnya? Itu karena Hinata adalah seorang elf, salah satu dari
pewaris elemen alam. Untuk apa pria itu mengejar Hinata yang merupakan
pewaris elemen alam? Hinata juga tidak tahu!
“Hinata-sama!”
“Hinata-sama!”Suara-suara yang memanggilnya kini makin mendekat, hingga
dia bisa melihat mereka, beberapa orang pengawal datang menghampirinya.
“Hinata sama!Ke, kenapa anda menjadi anak kecil?“ tanya seorang pengawal ketakutan saat melihat Hinata mendekat.
“Berhenti, jangan sampai kita melewati gerbang itu!” tunjuk pengawal
lain saat mereka melihat batang pohon yang melengkung membentuk huruf U
terbalik di depan mereka.
“Ini, bukannya ini adalah gerbang pemisah antara dimensi manusia dan dimensi elf?” tanya seorang pengawal.
“Mungkin Hinata sama berubah menjadi anak kecil saat melewati pintu ini” sahut yang lain.
Benar saja, saat Hinata melewati pohon berbentuk huruf Uterbalik itu
seperti ada selaput bening yang menghalanginya. Begitu Hinata berhasil
keluar dari halangan itu titik-titik cahaya berhamburan keluar
berterbangan mengelilingi tubuhnya.Penampilan Hinata seketika berubah,
cuping kupingnya terlihat lebih lancip dan memanjang, surai indigonya
yang pendek perlaha-lahan memanjang, tubuhnya yang kecil berubah menjadi
gadis remaja yang cantik lengkap dengan gaunnya yang membuat dia
terlihat seperti seorang putri.
“Hinata-sama!” seorang pengawal menunduk hormat pada Hinata.“Maaf kami terlambat” lanjut pengawal itu.
“Bagaimana dengan Hanabi-chan?” tanya Hinata dengan wibawa seorang putri. “Hanabi-sama selamat, dia baik-baik saja.Sekarang dia bersama dengan Neji-sama. Maaf, karena kami gagal menangkap penjahatnya
“Sebaiknya kita segera kembali ke istana” perintah Hinata lembut namun
penuh wibawa seraya berjalan mendekati kuda putih miliknya.Setelah semua
pengawalnya siap, pemimpin pasukan pengawalan putri HInata
memerintahkan untuk bergerak.
“Naruto, apa kita akan bertemu lagi?” batin Hinata seraya menatap jauh ke dalam hutan terlarang.
……………………………………………… Bersambung
[** Sebelum nya, Untuk mengetahui Informasi Update BLOG Ini, Like
Fanspage FB Kami (LIKE) **] | [** Follow Twitter Kami (FOLLOW)
**] | [** Folow Juga langsung dari Blog ini , untuk
Mengetahui Info terbaru dari Blogger (Join)
**] | [** Pecinta Anime Japan INDONESIA Lovers , Gabung ke Grup (GRUP) **]
~~~~ SEBELUM / SESUDAH MENDOWNLOAD dan Mengunjungi , JANGAN LUPA SHARE dan SELALU
MENINGGALKAN JEJAK KOMENTAR DI BLOG INI. TERIMA KASIH ~~~~
Pemberitahuan : ~ Tidak Ada Verifikasi Kata ~ Komentar anda Sangat Berharga untuk Kami ~ Jika Link Rusak Harap Memberi Tau agar kami segera Memperbaikinya
Peraturan : ~ Gunakanlah Kata Yang Efektif ! ~ Anda Sopan, Kami Segan ! ~ Dilarang Spam, Flood, DLL ! ~ Dilarang Membuat Rusuh Dikomentar ! ~ Mohon Maaf Jika Komentar Anda Tidak Dibalas Oleh Admin
0 komentar:
Post a Comment
Pemberitahuan :
~ Tidak Ada Verifikasi Kata
~ Komentar anda Sangat Berharga untuk Kami
~ Jika Link Rusak Harap Memberi Tau agar kami segera Memperbaikinya
Peraturan :
~ Gunakanlah Kata Yang Efektif !
~ Anda Sopan, Kami Segan !
~ Dilarang Spam, Flood, DLL !
~ Dilarang Membuat Rusuh Dikomentar !
~ Mohon Maaf Jika Komentar Anda Tidak Dibalas Oleh Admin